Friday 8 July 2011

Kufur Nikmat

Subject: Kufur Ni'mat

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

                    KUFUR NIKMAT


"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu
 tidak (akan dapat) menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
 benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 (Q.S. An-Nahl, 18).

Seringkali manusia lupa, tertutup hati untuk merasakan bahwa
nikmat itu dari Allah yang wajib disyukuri. Kecenderungan
melupakan, mendustakan, dan mengkufuri nikmat ini hampir
dialami oleh setiap manusia. Karena itu, secara berulang-
ulang Allah menegur manusia dengan firman-Nya:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang dapat kamu
 dustakan." (Q.S. Ar-Rahman, 13).

Tujuannya, agar manusia selalu ingat, membenarkan, mengakui,
dan mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan-Nya.
Karena jika seseorang atau suatu kaum terjangkit penyakit
kufur nikmat, Allah akan menimpakan azab kepadanya.

"Jika kamu kufur (terhadap nikmat-Ku), ingatlah, sesungguhnya
 siksa-Ku sangat pedih." (Q.S. Ibrahim, 14).

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah
negeri yang dahulunya aman lagi tenteram; rezekinya datang
kepadanya dengan melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi
(penduduk)-nya mengingkari (kufur) nikmat-nikmat Allah.
"Karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian kelaparan
 dan ketakutan disebabkan oleh apa yang telah mereka perbuat. "
(Q.S. An-Nahl, 112).

Kufur nikmat adalah penyakit hati yang sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan timbulnya kemaksiatan. Penyakit ini,
selain mengakibatkan azab Allah (sebagaimana dalam firman
Allah diatas), juga secara moral, sedikit demi sedikit,
akan melucuti keimanan, diganti dengan kekufuran. Kufurnya
seseorang terhadap rububiyah Allah atas dirinya,
mengakibatkan kekufurannya akan hukum-hukum mulkiyah Allah,
dan itu berarti kekufuran terhadap uluhiyah-Nya.

Adapun, syukur nikmat adalah sikap yang wajib dimiliki oleh
setiap mukmin. Syukur nikmat merupakan ungkapan dari lubuk
hati yang diliputi keimanan dan senantiasa mengingat
pemberi nikmat. Perasaan itulah yang mendorong lisan
mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil-'Alamin, sebagai langkah
awal dari tujuan hakiki syukur yaitu untuk mendayagunakan
seluruh nikmat yang telah Allah berikan sesuai dengan
kehendak dan petunjuk-Nya.

Pola hidup syukur betul-betul akan mengarahkan manusia
menjadi mu'min muttaqin yang utuh, karena dia akan
senantiasa berhati-hati dalam menjalani hidup, memanfaatkan
nikmat sekecil apa pun. Seorang pemimpin akan ingat
kewajibannya untuk berlaku adil; dia tidak akan berani
berkhianat atas jabatannya, sekecil apa pun amanat yang
diembannya. Seorang hartawan akan berhati-hati dalam meraih
dan membelanjakan hartanya secara benar. Dia tidak akan
berani berlaku sewenang-wenang menindas orang-orang lemah.
Dia tidak akan pernah lupa dengan kewajibannya mengeluarkan
hak fakir miskin dan infak di jalan Allah.

Di antara langkah untuk menjalani hidup syukur adalah sebagai
berikut:
1. Membandingkan bagian rezekinya dengan rezeki orang yang
   berada di bawah, dan membandingkan amal akhirat dengan amal
   orang yang di atasnya.
2. Senantiasa mensyukuri nikmat sekecil apa pun. Orang yang
   tidak dapat mensyukuri nikmat yang kecil, tidak akan dapat
   mensyukuri nikmat yang besar. Rasulullah bersabda,
   "Orang yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit tidak akan
    dapat mensyukuri nikmat yang banyak".
3. Bersikap bijaksana dalam memahami ketentuan Allah:
   sebagai nikmat atau sebagai bencana. Tujuannya, agar tidak
   salah dalam menentukan tindakan: bersyukur atau bersabar.
4. Membiasakan mengingat kebaikan orang lain sekecil apa pun.
   Orang yang tidak dapat berterima kasih atas kebaikan orang
   lain, tidak akan dapat mensyukuri nikmat dari Allah.
   Rasulullah SAW bersabda,
   "Orang yang tidak bersyukur kepada manusia, tidak akan dapat
    bersyukur kepada Allah."
5. Mengatur seluruh tindakan sesuai dengan etik Islam dan
   tatakrama pergaulan antara sesama khususnya sesama Muslim.
                             ****
_______________________________________________________________

60 Penyakit hati
Pengarang   : Uwes Al-Qorni
Penerbit    : PT Remaja Rosdakarya


Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Komentarnya Gan ^_^
Jangan SPAM Ya